Salah satu desa yang ditinggalkan setelah terdampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930 di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, adalah Desa Siluman. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II BTNGM, Akhmadi, menyatakan bahwa pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) masih aktif mencari jejak historis dari Kampung Siluman yang penduduknya meninggalkannya setelah peristiwa erupsi Merapi tahun 1930.
Letak Kampung Siluman
Kampung Siluman merupakan hutan pinus di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang terletak sekitar 5 kilometer dari puncak, dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Meskipun memiliki pemandangan indah, kampung ini menyimpan jejak sejarah dahsyatnya erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Konon, menurut cerita tutur sesepuh di sekitar wilayah tersebut, hanya ada sepasang penduduk yang selamat dari erupsi tersebut. Keduanya kemudian pindah ke sisi timur yang masuk wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
baca juga : BPPTKG Catat 16 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi pada 29 Juli 2023
Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi dimulai pada tahun 2004, setelah sebelumnya kawasan lereng Gunung Merapi berada di bawah Perhutani. Meskipun demikian, TNGM tetap berusaha untuk menggali sejarah Kampung Siluman, dan masyarakat setempat mungkin memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai hal tersebut. TNGM (Cek juga Frekuensi TNGM) menyadari bahwa menghargai nilai sosial, budaya, dan sejarah lokal serta mendukung upaya konservasi adalah hal yang penting dan harus sejalan.
Misteri Kampung Siluman Klaten
Sebelumnya, Kabupaten Klaten memiliki sebuah kampung yang hilang akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Erupsi tersebut menyebabkan warga setempat meninggalkan kampung tersebut. Kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Siluman, Saluman, atau Seluman. Salah satu tokoh masyarakat setempat, yaitu Ketua RT 016 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, bernama Jenarto atau akrab disapa Jack, menyatakan bahwa kampung tersebut benar-benar ditinggalkan oleh warganya setelah erupsi Merapi tahun 1930. Beberapa orang menyebutnya Kampung Seluman, sementara wilayah lain menyebutnya Kampung Saluman.
baca juga : Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Asih, gantikan Mbah Maridjan tahun 2011
Erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930 menyebabkan musnahnya Kampung Siluman, dan saat ini hanya tinggal hutan pinus di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Meskipun tidak ada bangunan yang tersisa di kampung tersebut, masyarakat setempat meyakini bahwa ada 2 makam yang menjadi bukti keberadaan kampung tersebut.
Sekarang, lokasi Kampung Siluman berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi dan berbatasan dengan hutan Sungai Woro. Hanya tersisa jalan setapak yang dikelilingi oleh pohon pinus dan rerumputan di sekitarnya. Masyarakat setempat menggunakan kawasan ini sebagai tempat mencari rumput sebagai pakan ternak. Bekas-bekas pekarangan rumah warga yang dulu pernah ada masih dapat ditemui di beberapa titik.
Video Ekspedisi Kampung Siluman
Video EKSPEDISI KAMPUNG SILUMAN di Sidorejo, Kemalang, Klaten, Youtube : Sugiyanto Harman. Selain itu sejumlah rerumputan juga tumbuh di sekitarnya. Kawasan Desa Siluman pun kini dimanfaatkan masyarakat sebagai area mencari rumput pakan ternak. Bekas-bekas pekarangan rumah warga dulu masih bisa dijumpai di sejumlah titik.
Misteri Kampung Siluman tetap menyimpan banyak rahasia, dan Taman Nasional Gunung Merapi terus berusaha menggali sejarahnya untuk menghargai dan melestarikan nilai budaya dan sejarah serta memastikan keselarasan dengan upaya konservasi.