Skip to content

(Artikel) Internet Marketing

Kumpulan Artikel Promo, Online, Internet advertising & Internet Marketing

  • Home
  • Buku Tamu
  • About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Download
  • Toggle search form

Tabung Raksasa Autoclave dan Peranannya dalam Industri Bata Ringan

Posted on February 20, 2025April 24, 2025 By Imam Suharjo

Beberapa hari terakhir, media online dan media sosial diramaikan oleh perjalanan rombongan truk pengangkut tabung raksasa dari Pelabuhan Semarang menuju Banjarnegara. Keberadaan truk-truk ini menarik perhatian banyak orang, baik saat berangkat, merambat di malam hari, beristirahat, maupun dalam perjalanan. Ukurannya yang besar dan kecepatannya yang sangat lambat membuatnya menjadi tontonan menarik.

Tabung raksasa yang diangkut tersebut adalah Autoclave, sebuah alat sterilisasi yang menggunakan uap bertekanan tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Autoclave bekerja berdasarkan prinsip pemanasan dan peningkatan tekanan dalam ruang tertutup. Prosesnya dimulai dengan memasukkan objek ke dalam tabung, lalu sistem vakum diaktifkan untuk mengeluarkan udara. Setelah itu, uap panas disemprotkan, menggantikan udara dalam tabung dan mensterilkan objek hingga kering.

Salah satu aplikasi utama Autoclave adalah dalam pembuatan bata ringan atau yang lebih dikenal dengan sebutan “hebel”. Bata ringan terbuat dari campuran gypsum, pasir silika, semen, air, batu kapur, dan aluminium bubuk. Dibandingkan dengan batu bata merah, bata ringan memiliki ukuran lebih besar, mempercepat proses pembangunan, dan dianggap lebih ramah lingkungan.

Meskipun “Hebel” sebenarnya adalah nama merek pertama yang memproduksi bata ringan di Indonesia—dan kini sudah tidak berproduksi lagi—masyarakat masih menggunakan istilah ini untuk menyebut bata ringan secara umum.

Namun, penggunaan bata ringan juga menimbulkan perdebatan. Beberapa orang berpendapat bahwa kekuatan bata ringan tidak sebanding dengan batu bata merah tradisional. Selain itu, industri batu bata merah mengalami penurunan karena semakin berkurangnya permintaan. Proses pembuatan batu bata merah yang bergantung pada ketersediaan tanah dan bahan bakar seperti brambut juga menjadikannya lebih mahal dibandingkan bata ringan.

Fenomena ini mencerminkan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dalam industri konstruksi. Pekan lalu, rombongan truk pengangkut Autoclave ini terpantau melintasi Yogyakarta, Bantul, dan Kulonprogo, menarik perhatian masyarakat di sepanjang jalurnya.

Post Views: 248
Social Tags:Banjarnegara, Bata Ringan, Hebel, Jogja, Kulonprogo, Semarang, Tabung Raksasa, Tabung Raksasa Autoclave, Truk viral

Post navigation

Previous Post: Profil Perusahaan Olymspan
Next Post: Gili Iyang, Surga Tersembunyi dengan Kadar Oksigen Terbaik di Indonesia

Related Posts

Stop Dreaming Start Action Sekarang Online Money
Jadwal Sholat dan Imsak pada Ramadhan 1444H tahun 2023 M Jadwal Sholat dan Imsak pada Ramadhan 1444H tahun 2023 M Social
Masalah Pelanggaran Lampu Kendaraan di Jalan dan Aturannya Aturan
Toko Jilbab Jogja Tempat Terlengkap dan Terdekat untuk Pencinta Fashion Muslim Toko Jilbab Jogja: Tempat Terlengkap dan Terdekat untuk Pencinta Fashion Muslim Advertising
Mulai Meriah Lagi Kost, Mahasiswa dan (Pasca) Pandemi Mulai Meriah Lagi Kost, Mahasiswa dan (Pasca) Pandemi Artikel
Acara Magelang Ethno Carnival 2023 Membangkitkan Ekonomi Lokal dan Senyuman Warga Acara Magelang Ethno Carnival 2023: Membangkitkan Ekonomi Lokal dan Senyuman Warga Artikel

Cari-cari disini

Hosting terbaik Hosting termurah

Popular Post

Posting Terbaru

  • Ganti Sendiri Modul PCB Mesin Cuci Samsung WA80V4 yang Sudah 16 Tahun Beroperasi!
  • Pengantar Web Server: Teknologi, Layanan, dan Pengelolaannya
  • Flyover, Jembatan lempuyangan, Jogjaa, Kereta Api, Kereta Kertas, Kereta Mainan, Railfans, Stasiun Lempuyangan
  • Situs Web Webometrics Resmi Dihentikan, Edisi Terbaru Kini pindah ke Figshare
  • Perbandingan Huawei Watch Fit 4 vs Watch Fit 4 Pro: Mana yang Cocok untuk Anda?

Stats





DMCA.com Protection Status

Copyright © 2025 (Artikel) Internet Marketing.

Powered by PressBook Masonry Blogs