Orang lebih suka menerjemahkan secara “human”, yang bisa mengerti maksud sebenarnya dari yang dikandung dalam sebuah kalimat. Makanya penerjemah “manusia” masih diperlukan, meskin mungkin mereka yang menerjemahkanyapun masih butuh software lain atau kamus.
Beberapa minggu yang lalu saya tepaksa harus menulis dalam bahasa Belanda (Dutch) karena pingin menyapa rekan saya Pak Ponny yang di Belanda dalam Buku tamunya dengan Bahasa yang seolah-olah lebih familier. Meskipun pada dasarnya dia bisa bahasa jawa ketika balas mengisi buku tamu saya. Saya sangat terbatu sekali dengan Google yang bisa menterjehakan Bahasa Inggris ke Belada beberapa waktu yang lalu. Hebay nich Google.
Belum hilang rasa heran saya pada Google, pas tadi pagi baca posting terbaru dari adik saya “Google Translate Bahasa Indonesia sudah tersedia” kejutan apa lagi yang dibuat oleh Google? Saya langsung mencoba dan lumayan juga, lebih bagus dari software berbayar yang pernah saya gunakan. Metode yang digunakan menurut Google bisa dibaca di faq-nya bahasa inggris atau terjemahan FAQ bahasa kita.
Mungkin masih banyak kekurangan dari Google Translator ini, tetapi saya sudah cukup puas meskipun masih BETA. Satu lagi yang menarik, seperti hanya layanan google yang lain, kita bisa ber kontribusi “ikut membenarkan/memperbaiki” bahasa hasil terjemahan. Tentunya tidak akan langsung tampil, namun dikatakan oleh Google :
Kami akan menggunakan saran Anda untuk meningkatkan kualitas terjemahan di masa mendatang pembaruan kepada pasangan bahasa kami telah dikembangkan.
Selamat mencoba, jadi tidak ada alasan lagi “bahasa merupakan sebuah kendala” untuk maju. Bagi anda yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa, tantangan anda akan semakin besar. 🙂 Bagimana dengan KBBI kita yah?