Onigiri: Sejarah, Harga, Rasa, dan Cara Membuatnya

filter: 0; jpegRotation: 90; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Auto; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Sejarah Onigiri

Onigiri, atau nasi kepal Jepang, memiliki sejarah panjang yang diyakini telah ada sejak zaman kuno. Catatan tertulis pertama tentang onigiri berasal dari Periode Heian (794–1185), di mana nasi kepal ini disajikan sebagai bekal perjalanan atau sebagai makanan praktis bagi para pejuang. Bentuknya yang khas, yaitu segitiga atau bulat, memudahkan orang untuk membawanya dalam perjalanan tanpa memerlukan alat makan.

Harga Onigiri di Pasaran

Di Jepang, onigiri dapat ditemukan di berbagai supermarket dan minimarket, dengan harga yang bervariasi tergantung isian dan kualitasnya. Biasanya, harga onigiri standar di konbini (minimarket Jepang) berkisar antara 100 hingga 200 yen (sekitar 10.000 hingga 20.000 rupiah). Beberapa kali beli di Indomaret onigiri ini dijual dengan harga 10ribu.

Beberapa onigiri dengan bahan premium atau isian khusus, seperti salmon panggang atau telur ikan, bisa lebih mahal, mencapai 250 hingga 300 yen (sekitar 25.000 hingga 30.000 rupiah).

Makan Onigiri saat di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali (23/10/24)

Pada tempat khusus seperti dalam area Bandara Internasional di Denpasar Bali, pernah sekali beli dan mencicipi onigiri yang sama seharga 72ribu.

Rasa dan Varian Onigiri

Onigiri hadir dalam berbagai rasa dan isian, dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Isian tradisionalnya antara lain umeboshi (buah plum yang diasinkan), ikan salmon, dan tuna mayo.

Selain itu, onigiri juga bisa memiliki rasa yang lebih modern, seperti ayam teriyaki, daging sapi bulgogi, dan bahkan keju. Varian ini memberi variasi rasa untuk setiap selera dan menambah popularitas onigiri di kalangan konsumen, baik di Jepang maupun internasional.

Cara Membuat Onigiri

Proses pembuatan onigiri cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Beras Jepang yang sudah matang dibiarkan agak hangat, kemudian dibumbui sedikit garam. Setelah itu, nasi dicetak dengan tangan menjadi bentuk segitiga atau bulat, dan isian diletakkan di tengah-tengahnya.

Biasanya, onigiri juga dibungkus dengan selembar nori (rumput laut) yang berfungsi sebagai pegangan dan menambah cita rasa. Onigiri yang dibuat di rumah biasanya disesuaikan dengan selera keluarga, tetapi di Jepang, onigiri juga tersedia dalam berbagai bentuk dan rasa di toko-toko.

Onigiri tidak hanya lezat dan praktis, tetapi juga sarat nilai budaya yang mencerminkan kekayaan kuliner Jepang. Meski makanan Jepang, Onigiri cocok dengan lidah orang Indonesia yang juga makna nasi pada umumnya.

Imam Suharjo: