Presensi merupakan hal yang tak terpisahkan dari kegiatan sekolah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, presensi diartikan sebagai kehadiran. Kehadiran siswa sangat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah karena memastikan penyampaian materi secara komprehensif.
Presensi Mengacu Pada
Presensi mengacu pada kehadiran seseorang di suatu tempat. Sebagai contoh, seorang guru akan memeriksa daftar hadir setiap pagi untuk memastikan kehadiran seluruh muridnya di kelas. Siswa bisa saja (memungkinkan) tidak hadir di sekolah dengan berbagai alasan tidak masuk kelas.
Baca juga : Surat Izin Tidak Masuk Sekolah: Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua, Siswa, dan Sekolah
Presensi adalah metode untuk mencatat kehadiran seseorang dalam suatu kegiatan atau acara. Cara ini dapat dilakukan secara manual atau otomatis, dan sering digunakan dalam berbagai konteks seperti di tempat kerja, sekolah, dan acara dengan banyak peserta.
Baca Juga : Panduan Lengkap: Surat Izin Tidak Masuk Sekolah dan Izin Sakit ke Dosen
Perlu dicatat bahwa presensi dan absensi adalah dua konsep yang berbeda. Presensi berarti kehadiran, sedangkan absensi berarti ketidakhadiran. Jika merujuk pada kehadiran siswa dalam pembelajaran online, kata yang benar adalah “presensi.”
Fungsi presensi adalah mencatat dan memantau kehadiran seseorang dalam sebuah kegiatan atau acara. Ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja atau karya, seperti dalam resensi film, pertunjukan, atau buku.
Baca Juga : Berbagai Kasus Migrasi Sistem IT ke Sistem yang Baru
Apakah Kehadiran Mempengaruhi Kemajuan Kelas?
Kehadiran atau absensi siswa selama jam belajar di kelas dapat berdampak signifikan pada penilaian guru mengenai kemungkinan naik atau tinggal kelas. Absensi menjadi salah satu indikator utama yang mencerminkan sejauh mana siswa berkomitmen terhadap proses pembelajaran di kelas.
Untuk dapat naik ke kelas berikutnya, siswa umumnya diharuskan untuk memiliki tingkat kehadiran penuh selama hari-hari efektif. Contohnya, sekolah A mungkin menetapkan persyaratan minimal 85% kehadiran untuk naik kelas. Artinya, siswa harus hadir dalam 85% dari total hari efektif yang telah ditetapkan oleh sekolah. Jika siswa tidak memenuhi standar ini, kemungkinan besar mereka akan tetap di kelas saat ini.
Selain tingkat kehadiran, sebagian besar sekolah juga menerapkan persyaratan tambahan seperti mencapai nilai rata-rata tertentu dalam mata pelajaran yang diajarkan di kelas.
Selain itu, ada juga persyaratan lain yang bisa menjadi pertimbangan, seperti partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, kehadiran pada rapat orang tua, dan lain sebagainya. Jika siswa tidak memenuhi persyaratan ini, mereka juga mungkin tidak memenuhi syarat untuk naik kelas.
Oleh karena itu, absensi memang memiliki pengaruh yang signifikan pada kemajuan kelas siswa. Mereka perlu memiliki tingkat kehadiran penuh selama hari-hari efektif dan mematuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh sekolah. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa absensi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi naik kelas. Siswa juga perlu meraih nilai rata-rata yang baik, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, serta hadir dalam rapat orang tua. Dengan demikian, perlu ada komitmen tinggi terhadap seluruh aspek pembelajaran di kelas guna mencapai kemajuan kelas yang diinginkan
Presensi yang lain
Selain presensi siswa, presensi guru juga penting. Ini mencatat waktu masuk dan pulang guru beserta informasi seperti lokasi dan foto selfie. Sistem presensi ini memudahkan pelacakan guru dan dapat digunakan untuk laporan. Rekap laporan presensi adalah hasil akhir dari aktivitas presensi yang digunakan sebagai dasar untuk kebijakan dan perhitungan lainnya.
Dalam dunia kerja, presensi kerja digunakan untuk mencatat kehadiran pegawai. Ini merupakan bagian dari sistem perusahaan untuk mengumpulkan data kehadiran pegawai. Presensi digital adalah metode pencatatan kehadiran karyawan secara online melalui aplikasi. Karyawan dapat dengan mudah mencatat kehadiran mereka melalui ponsel mereka.