RFID, singkatan dari Radio Frequency Identification atau dalam terjemahan bebasnya dikenal sebagai pengenal frekuensi radio, umumnya digunakan untuk keperluan identifikasi seperti identifikasi karyawan di perusahaan atau saat berbelanja. Teknologi RFID sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami fungsinya dapat menjadi hal yang bermanfaat dalam banyak hal termasuk IoT.
Dalam buku “Sistem Pengamanan Kunci Sepeda Motor Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)” karya Thamrin (2015), RFID dijelaskan sebagai proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. Teknologi ini mengandalkan frekuensi radio untuk membaca informasi dari tag atau transponder (transmitter + responder), yang kemudian mampu mengenali dirinya sendiri saat mendeteksi sinyal dari pembaca RFID (RFID Reader).
Prinsip dasar dari RFID adalah menggunakan gelombang radio untuk membaca informasi dari tag. Tag ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tag aktif yang membutuhkan sumber tenaga seperti baterai, dan tag pasif yang hanya memerlukan RFID Reader tanpa sumber tenaga tambahan.
Manfaat RFID dalam logistik juga sangat signifikan. Beberapa di antaranya termasuk kemudahan dalam pencarian barang karena teknologi ini dapat menangkap gelombang radio dalam radius beberapa meter, kemudahan penggunaannya setelah pemasangan tag pada barang, dan deteksi ruang penyimpanan yang dapat meningkatkan optimalisasi penggunaan gudang.
Dengan demikian, RFID merupakan teknologi pengenal frekuensi radio yang tidak hanya memberikan kemudahan dalam identifikasi, tetapi juga membawa berbagai manfaat praktis dalam berbagai konteks, termasuk logistik.