Mobil Listrik biasa dipastikan dia akan jadi masa depan mobil dan kendaraan. Namun mobil listrik saat ini masih tergolong mahal. Sudah bukan rahasia umum lagi sebenarnya jika harga baterainya juga masih mahal. Meski ada tahun 2021 Harga baterai untuk kendaraan listrik terus mengalami penurunan. Pada 2010 harga battery pack masih mencapai US$ 1.000 per kilo Watt hour (kWh). Namun saat ini sudah turun menjadi US$ 209 per kWh, atau turun sekitar 79%.
Dikutip dari Carmudi, pada tahun 2021 kisaran harga baterainya mulai terkuak. Di Amerika Serikat, harga baterai ini dibanderol 13.500 US Dollar atau setara Rp189 jutaan.
Dikutip dari CNBC pada 2021 untuk baterai mobil listrik dari Tesla dengan kapasitas daya 90 kWh, jika dikalikan dengan harga US$ 200 per kWh, artinya sudah US$ 18.000 atau sekitar Rp 257 juta (asumsi kurs Rp 14.300 per US$) hanya untuk baterainya saja.
Jika di breakdown seluruhnya, harga baterai mobil listrik ini bisa mencapai 60%-70% dari harga mobilnya itu sendiri. (CNBC & Carmudi 2021).
Salah satu mobil lsitrik yg masuk Indonesia akhir tahun 2020, Hyundai Ioniq dijual sekitar harga Rp700 jutaan. Performanya mobil ini sanggup membuat Hyundai IONIQ Electric melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 9,9 detik. IONIQ Electric turut dibekali kecanggihan teknologi baterai yang dikontrol oleh Electric Power Control Unit (EPCU).
Mobil ini dibekali baterai 38,3 kWh dan bisa berjalan sejauh 373 km. Hyundai Ioniq dan Kona Electric memiliki garansi baterai hingga 8 tahun atau 160 ribu km, mana yang tercapai terlebih dahulu.
Baterai di mobil listrik Hyundai terbagi dari beberapa modul. Di Ioniq ada 6 module pack battery, di Kona ada 3 module pack battery. Kalaupun rusak, tidak perlu ganti semua, cukup modul yang rusak saja.
Hyundai menawarkan 3 pilihan pengisian daya baterai.
- Menggunakan in-cable control box (ICCB) yang terpasang di rumah.
- Menggunakan portable charger yang didesain khusus untuk dapat terhubung dengan stop kontak di mana saja.
- Konsumen melakukan pengisian daya baterai di setiap dealer resmi Hyundai di Indonesia.
Komponen Mobil Listrik
Komponen mobil listrik sangat sederhana, lebih sederhana dibanding dengan mobil konvensional yang menggunakan mesin berbahan bakar minyak. Berikut Komponen utama Mobil Listrik :
- Baterai
- Motor
- Motor Speed Sensor
- Drive Inverter
- Girboks
- Differential
- Drive Shaft
Popularitas Mobil Listrik
Meskipun popularitasnya meningkat, mobil listrik menyumbang sekitar 11,6% dari semua mobil baru yang dijual di Inggris pada tahun 2021. Bensin adalah jenis bahan bakar yang paling populer dengan pangsa pasar 46,3% (762,103 penjualan mobil baru) dengan diesel mengambil pangsa 8,2% atau 135.773 mobil (tidak termasuk hybrid). 21 Mar 2022 (heycar)
UBS memperkirakan mobil listrik akan menyumbang 20 persen dari penjualan mobil baru pada 2025, 40 persen pada 2030, dan hampir 100 persen pada 2040. Lainnya sedikit lebih konservatif. Perusahaan analisis IHS Markit, New York Times melaporkan pada Maret 2021, memperkirakan mobil listrik hanya akan menyumbang 62 persen dari penjualan pada 2050. (Inverse, 14 Okt 2021)
China memimpin pasar kendaraan listrik, dengan pertumbuhan 15% dari 2019-2020.
Sementara beberapa pasar Eropa melihat pertumbuhan tiga digit dalam penjualan kendaraan listrik tahun lalu, pelacak industri EV-Volumes menempatkan pertumbuhan AS hanya 4 persen. Dengan 328.000 kendaraan listrik terjual, AS masih merupakan pasar terbesar ketiga meskipun di depan Prancis, Inggris, dan Norwegia.