Skip to content

(Artikel) Internet Marketing

Kumpulan Artikel Promo, Online, Internet advertising & Internet Marketing

  • Home
  • Buku Tamu
  • About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Download
  • Toggle search form

Drama Sejarah di Gua Payaman: Pemberontakan dan Pengorbanan

Posted on July 21, 2023April 24, 2025 By Imam Suharjo

Foto goa Payaman (2018) Sumber Twitter : @amie_wikhayah

Goa Payaman terletak di Kepuhan RT.11, Argorejo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, sekitar 14 km dari kota Yogyakarta. Goa Payaman terdiri dari dua gua yang terkenal, yaitu Gua Lanang dan Gua Wadon. Sejarah Goa Payaman memiliki kaitan dengan perang-perangan di masa lampau, termasuk perang Kerta Bumi dengan Rana Wijaya serta Demak dengan Majapahit.

Asal mula Goa Payaman bermula dari Bukit Selo, yang dulunya adalah bukit bebatuan dan terjal. Bukit ini menjadi tempat pengungsian bagi Prajurit Majapahit saat terjadi perang saudara, terutama pada masa pemerintahan Kerta Bumi (Brawijaya V) di Majapahit. Goa Payaman menjadi tempat persembunyian bagi para prajurit yang berusaha melindungi diri dari perang-perang yang terjadi pada masa itu.

Sejarah Goa Payaman juga mencakup kisah tentang perang antara Kerajaan Demak dengan Majapahit. Saat R.Patah, yang kemudian menjadi Senopati Demak, ingin menguasai Majapahit, terjadi pertempuran antara Demak dan Majapahit, yang melibatkan Adipati Terung (adik R.Patah) dan Mpu Sopa Anom (adik ipar Sunan Kalijaga), serta R.Rana Wijaya, putra Singha Wikrama.

Gua Payaman kemudian menjadi tempat pengungsian bagi Gusti Pinesti (Browijoyo V), yang merupakan seorang senopati Majapahit yang muda dan pemberani. Dia mengungsi ke Gua Payaman setelah terluka oleh panah saat mengendarai kudanya. Di sana, dia bertemu dengan ayahandanya, Kerta Bumi, dan Mpu Sopa Anom.

Selain itu, dalam sejarah Goa Payaman, terdapat juga kisah tentang Gusti Endro Sujarwo dan Gusti Joko Wiwoho (Purbowiwoho), yang merupakan putra-putra Penging dan saudara ipar Gusti Pinesti. Mereka juga ikut mengungsi ke Gua Payaman untuk menyelamatkan diri dari peperangan.

Setelah masa penjajahan Belanda, Goa Payaman berubah namanya menjadi Gua Panyaman. Di antara para penjaga dan juru kunci Gua Panyaman adalah Raden Bekel Purbo dan Simbah Wono Semito. Setelah Raden Bekel Purbo meninggal, Simbah Wono Semito menjadi juru kunci Gua Panyaman. Kemudian, setelah Simbah Wono Semito juga sepuh, cucunya, Ki Wagiman, menggantikannya sebagai juru kunci Gua Panyaman dan Karang Kabolotan.

Penting untuk dicatat bahwa sejarah dan cerita di atas berdasarkan sumber-sumber seperti Sejarah Nasional, Carita Masyarakat, Babat Tanah Jawa, dan Cerita Legenda. Adapun penulisan ulang ini bertujuan untuk memberikan ringkasan dan gambaran umum tentang Sejarah Goa Payaman. Selain itu, perlu diingat bahwa cerita legenda sering kali mengandung unsur mitos dan interpretasi berbeda, yang menjadi bagian dari kekayaan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Sumber bacaan : https://argorejo.bantulkab.go.id/first/artikel/108

Post Views: 1,335
Artikel Tags:Bukit Selo, Goa Payaman, Majapahit, Sedayu, Sejarah

Post navigation

Previous Post: Kebocoran Data Dukcapil Terbesar dan Paling Mengkhawatirkan di Indonesia?
Next Post: Katamata Bersama Owa Coffee dan Komunitas Kopi Sukses Selenggarakan Fun Brewing Competition 2023

Related Posts

Sebanyak 250 Pohon di Ring Road Sleman Ditebang Menyambut Pembangunan Tol Jogja-Solo Sebanyak 250 Pohon di Ring Road Sleman Ditebang Menyambut Pembangunan Tol Jogja-Solo Artikel
Mau Lihat Progress Tol Jogja ini Link-nya Mau Lihat Progress Tol Jogja ini Link-nya Artikel
FREE Webinar e-Learning 10 Feb 2022 MOODLE on Azure Artikel
Perlunya Tindakan Tegas terhadap Link Judi yang Menyebar di Web: Kasus dan Statistik Terbaru Artikel
Antena Solid Disk 27 dBi (Parabola) untuk WiFi 5Ghz Pemahaman tentang dB, dBi, Konversi, dan Contoh Penggunaannya Artikel
Sebanyak 250 Pohon di Ring Road Sleman Ditebang Menyambut Pembangunan Tol Jogja-Solo Pada Tanggal 13 November ada Peristiwa Penting apa Saja? Artikel

Cari-cari disini

Hosting terbaik Hosting termurah

Popular Post

Posting Terbaru

  • Mengukir Kembali Sejarah: Mengapa Hari Jadi Gunungkidul Berubah Menjadi 4 Oktober
  • Komdigi Umumkan Hasil Seleksi Administrasi Lelang Frekuensi 1,4 GHz
  • Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) SLTA Tingkat Nasional UMBY 2025
  • Wisata Ledok Sambi, Alam Asri di Sleman Jogja
  • Bahamas dan flag of convenience

Stats





DMCA.com Protection Status

Copyright © 2025 (Artikel) Internet Marketing.

Powered by PressBook Masonry Blogs