Cuaca Ekstrem Berdampak: Gunungkidul Alami Penurunan Signifikan pada Kunjungan Pariwisata

Pantai Ngrawe Pantai mesra Gunungkidul yang eksotik

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menginformasikan bahwa kunjungan wisatawan belakangan ini mengalami penurunan sebesar 30% akibat dampak badai tropis anggrek. Penurunan ini mencakup seluruh destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Aris Sugiyantoro, Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, menyatakan bahwa penurunan jumlah wisatawan mencapai 30% selama badai tropis anggrek. Meskipun badai tersebut tidak menyebabkan kerusakan fisik pada sarana destinasi wisata, namun berdampak signifikan terhadap jumlah pengunjung dan juga pelaku usaha pariwisata.

Aris menjelaskan bahwa meskipun tidak ada kerusakan fisik yang signifikan, dampak badai tropis anggrek terasa dalam penurunan kunjungan wisatawan. Data Dinas Pariwisata Gunungkidul menunjukkan penurunan kunjungan pada Sabtu (13/1/2024) sebesar 11.109 orang dan Minggu (15/1/2024) sebesar 17.173 orang. Kemudian pada Sabtu (20/1/2024), jumlah kunjungan turun menjadi 8.113 orang dan pada Minggu (21/1/2024) mencapai 12.224 orang.

Supriyanta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul, menekankan bahwa destinasi pariwisata di Gunungkidul sebagian besar adalah daya tarik alam. Oleh karena itu, destinasi tersebut rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.

“Kondisi cuaca sangat berdampak terhadap sektor pariwisata. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data kunjungan wisatawan yang menunjukkan penurunan,” ujarnya.

Supriyanta juga menyebut bahwa Dispar telah memberikan sosialisasi kepada Pokdarwis, Desa Wisata, dan pelaku wisata untuk lebih berhati-hati terhadap cuaca ekstrem seperti Badai Tropis Anggrek. “Hindari berteduh di bawah pohon yang rindang. Lalu silakan lakukan pemangkasan pohon, perawatan, dan pemeliharaan tempat usaha wisata untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan baik wisatawan maupun pihak lain,” tambahnya.

Sementara itu, Adi, salah satu operator Gua Pindul, menjelaskan bahwa elevasi air di Gua Pindul normalnya mencapai 0,5 meter. Namun, saat hujan deras, debit air meningkat dan elevasi mencapai hampir lima meter. Oleh karena itu, saat Badai Tropis Anggrek, wisatawan dihentikan masuk demi keamanan.

info via : https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/01/24/513/1162620/badai-tropis-anggrek-kunjungan-wisata-di-gunungkidul-anjlok-30-persen

Imam Suharjo: