Sebuah Tulisan yang menarik tentang Ham Radio di ZDNet

Jenis Antena Mobile Radio Komunikasi (Rig), Frekuensi, Gain dan Harganya

Sebuh Tulisan menarik yang berjudul Ham radio is still a disaster lifeline, even in the iPhone era: Here’s why di ZDNet. Berikut ringkasan artikel dari situs ZDNet:

Judul: “Ham Radio Masih Jadi Penyelamat dalam Bencana, Meski di Era iPhone”. Artikel ini membahas pentingnya ham radio sebagai sarana komunikasi darurat saat bencana alam atau keadaan darurat lainnya.

Poin Utama

  1. Keterbatasan teknologi seluler: Jaringan seluler sering kali tidak berfungsi saat bencana, sedangkan ham radio tetap beroperasi.
  2. Keandalan ham radio: Ham radio tidak bergantung pada infrastruktur komersial, sehingga lebih tahan bencana.
  3. Biaya rendah: Ham radio relatif murah dan mudah dioperasikan.
  4. Komunitas yang kuat: Komunitas ham radio aktif dan siap membantu dalam keadaan darurat.
  5. Pendidikan dan pelatihan: Ham radio membutuhkan pengetahuan teknis dan operasional.

Baca juga : Jenis Antena dan Bracket untuk Komunikasi Radio Mobile (VHF/UHF)

Contoh Penggunaan Ham Radio

  1. Bencana alam seperti gempa bumi, badai, dan tsunami.
  2. Kecelakaan transportasi.
  3. Pencarian dan penyelamatan.

Teknologi Ham Radio Modern

  1. Digital Mobile Radio (DMR).
  2. System Fusion (YSF).
  3. D-Star.
  4. Aplikasi seperti EchoLink dan Ham Radio Deluxe.

Ham radio tetap menjadi sarana komunikasi darurat yang efektif dan andal, bahkan di era teknologi seluler canggih. Komunitas ham radio berperan penting dalam membantu menyelamatkan nyawa dan mempertahankan komunikasi saat keadaan darurat.

Artikel tersebut membahas peran penting radio amatir (ham radio) sebagai jalur komunikasi darurat yang andal, bahkan di era teknologi modern seperti iPhone. Dalam situasi bencana, ketika infrastruktur komunikasi konvensional seperti jaringan seluler dan internet sering kali gagal, operator radio amatir dapat menyediakan tautan komunikasi vital antara area terdampak dan dunia luar.

Radio amatir memiliki keunggulan karena tidak bergantung pada infrastruktur terestrial yang rentan terhadap kerusakan selama bencana. Operator radio amatir terlatih dalam mengimprovisasi antena dan sumber daya listrik, memungkinkan mereka untuk beroperasi secara mandiri dalam kondisi darurat. Selain itu, mereka dapat dengan cepat membentuk jaringan komunikasi yang menghubungkan berbagai agen dan organisasi, meningkatkan interoperabilitas selama upaya penanggulangan bencana.

Meskipun teknologi komunikasi modern telah berkembang pesat, radio amatir tetap menjadi komponen penting dalam respons bencana. Kemampuan untuk beroperasi tanpa infrastruktur yang rumit dan ketergantungan pada sumber daya minimal menjadikan radio amatir sebagai alat yang tak tergantikan dalam menjaga komunikasi selama keadaan darurat.

Sumber: ZDNet

Imam Suharjo /YD2VPC /JZ12BLL

Imam Suharjo: