Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merilis hasil evaluasi administrasi Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) tahun 2025. Dari lima perusahaan yang mengajukan dokumen, hanya tiga peserta yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahap lelang harga, yaitu:
-
PT Eka Mas Republik (penyedia layanan MyRepublic)
-
PT Telemedia Komunikasi Pratama (anak usaha Surge/WIFI)
-
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (induk Telkomsel)
Sementara itu, dua perusahaan lainnya, PT Indosat Tbk dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, tidak lolos karena telah resmi mengundurkan diri dari seleksi.
Frekuensi 1,4 GHz akan digunakan untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA), yaitu internet tetap tanpa kabel fiber. Berbeda dengan layanan seluler, FWA hanya bisa digunakan di lokasi tertentu, tetapi menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps.
Komdigi menyebut ketiga peserta lolos karena memenuhi seluruh persyaratan dokumen seleksi. Seleksi ini menyediakan total lebar pita 80 MHz dengan rentang 1432–1512 MHz, yang ditujukan untuk memperluas akses internet tetap sekaligus mendorong pemerataan transformasi digital di Indonesia.
Menurut Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, cakupan, serta menghadirkan pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Proses seleksi dimulai sejak pengambilan dokumen pada 11–20 Agustus 2025, dengan lima perusahaan resmi menyerahkan berkas pada 23 September 2025. Tahap berikutnya adalah lelang harga melalui sistem e-Auction yang dijadwalkan berlangsung mulai Senin, 13 Oktober 2025.
Peserta yang tidak lolos administrasi masih bisa mengajukan sanggahan tertulis melalui sistem e-Auction paling lambat Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB. Namun, sanggahan yang tidak sesuai ketentuan tidak akan diproses. Komdigi menegaskan proses seleksi tetap berjalan meskipun ada sanggahan yang masuk.