Lokomotif D301 24 adalah lokomotif diesel yang berfungsi sebagai penarik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa dengan livery berwarna kuning-hijau. Beroperasi pertama kali di Indonesia pada tahun 1962-1963, terdapat total 60 unit lokomotif D301 yang aktif di Indonesia. Salah satu dari lokomotif ini, yaitu D301 24, kini telah dipreservasi.
Lokomotif ini menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian mentransfer daya ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif berperan sebagai kepala kereta api, menarik gerbong-gerbong di belakangnya. Lokomotif merupakan bagian penting dari rangkaian kereta api, umumnya terletak di bagian paling depan dari rangkaian tersebut.
Sebagai bentuk penghormatan, Lokomotif D301 80 diabadikan sebagai monumen di Stasiun Surabaya Gubeng, sementara beberapa lokomotif D301 lainnya juga menjadi monumen di Stasiun Yogyakarta. Lokomotif ini, buatan pabrik Fried Krupp, Jerman, mulai beroperasi pada tahun 1962 dan diimpor untuk menggantikan peran lokomotif uap.
Dari 60 unit awal, saat ini hanya tersisa 24 unit lokomotif D301 yang masih aktif. D301 24, yang merupakan bagian dari lokomotif yang dipreservasi, digunakan sebagai penarik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.
Baca juga : Kereta Pertamina Panjang di Stasiun Rewulu
Beberapa lokomotif D301 lain yang telah dipreservasi meliputi D301 80 di Stasiun Surabaya Gubeng dan D301 06 di Cilacap. Lokomotif D301 yang dipajang di Monumen Lokomotif tersebut merupakan tipe diesel hidrolik.