Contoh Topologi jaringan LAN dan Konfigurasi IP

Berikut ini adalah salah satu contoh penggabungan 2 buah LAN dengan menggunakan Router. Dalam hal ini masing-masing LAN menggunakan switch dan bisa dihubungkan dengan banyak PC. Awalnya ada 2 buah LAN yang berbeda network dan akan dihubungkan, karena IP network beda maka perlu Router. Fungsi router dalam hal ini menghubungkan 2 network yang berbeda.

Topologi dan IP LAN

Pada LAN #1 menggunakan IP dalam network 192.168.2.0/24, IP keseluruhan ini memiliki rentang dari 192.168.2.0 – 192.168.2.255. IP Host dari 192.168.2.1 – 192.168.2.254 dengan alamat jaringan 192.168.2.0 dan Broacast 192.168.2.254. IP Host IP yang digunakan oleh client bisa menggunakan IP 192.168.2.x dalam hal ini x bisa bernilai dari 1-254. Misal IP Clinet diberikan 192.168.2.2/24.

Pada LAN #2 menggunakan IP dalam network 192.168.3.0/24, IP keseluruhan ini memiliki rentang dari 192.168.3.0 – 192.168.3.255. IP Host dari 192.168.3.1 – 192.168.3.254 dengan alamat jaringan 192.168.3.0 dan Broacast 192.168.3.254. IP Host IP yang digunakan oleh client bisa menggunakan IP 192.168.3.x dalam hal ini x bisa bernilai dari 1-254. Misal IP Clinet diberikan 192.168.3.2/24.

Jika hanya untuk jaringan 1 lokal saja, masing-mising PC hanya perlu diberikan IP dan masking saja. Dalam hal ini nanti PC-PC dalam network yang sama sudah bisa saling komunkasi.

Penggabungan 2 Network

Penggabungan 2 Network perlu Router dengan minimal 2 interface (karena akan menghubungkan 2 network). Karena Network sudah ada IP-nya (LAN 1 dan LAN2) maka Kita menentukan IP Router sesuai dengan network yang ada. Anggap saja :

  • Interface eth1 terhubung ke LAN #1 diberi IP yang 1 network dengan LAN #1 : 192.168.2.254
  • Interface eth2 terhubung ke LAN #2 diberi IP yang 1 network dengan LAN #2 : 192.168.3.254

Sebagai catatan sebaiknya IP di Router adalah IP yang paling kecil atau paling besar dalam hal ini .1 atau .254 untuk mempermudah manajemen IP di jaringan.

Setting IP di Client

Karena router sudah ada maka di LAN #1 perlu diseting IP gateway, dalam hal ini Gateway adalah IP Router yang terhubung langsung dengan Network di LAN #1. Sebagai catatan IP gateway selalu berada 1 Network dengan alamat IP PCyang bersangkutan. Dalam topologi ini IP gateway di LAN 1 adalah 192.168.2.254.

Sementara IP gateway di LAN #2 adalah 192.168.3.254. Jika sudah diseting gateway pada masing-masing network maka komunikasi antarr LAN #1 dan LAN #2 seharisnya sudah berjalan melalui Router.

Bagaimana supaya bisa Internet

Suaya bisa Internet makan kita perlu sumber Internet yang nanti disambungkan ke Router. Misalkan Sumber internet berassal dari Modem maka Internet dari Modem akan disambung ke Router. Sebagai syarat Router dalam hal ini setidaknya memiliki 3 LAN (Interface) karena akan ada 2 Network yang berbeda yaitu :

  1. LAN #1 ke ether1
  2. LAN #2 ke ether2
  3. Internet dari Modem ke ether3

Modem akan menjadi gateway dari router, misalkan IP modem 192.168.1.1 maka IP ini menjadi gateway di ROuternya. Seting tambahan di Router adalah DNS supaya bisa mentranasi IP ke Domain dan sebaliknya Domain ke IP.

Seting tambahan di PC Client supaya bisa Internet

selaian gateway, di PC client supaya bisa internet harus diseting IP DNS yang akan digunakan. IP DNS ini bisa IP DNS yang ada di ISP atau DNS Publik yang lain. Bisa juga IP Router lokal yg ada dengan syarat Router juga punya fitur sebagai DNS resolver dan DNS hasilnya (dseting) bisa dipakai untuk PC lain.

editor1: