Rekomendasi ITU-T X.800 adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang memberikan kerangka kerja untuk keamanan sistem komunikasi. Dokumen ini mendefinisikan enam layanan keamanan utama, yaitu:
- Otentikasi: proses memastikan identitas dan keaslian sebuah entitas.
- Kontrol akses: proses menentukan apakah sebuah entitas memiliki hak untuk mengakses sumber daya tertentu.
- Non-repudiasi: proses memastikan bahwa sebuah entitas tidak dapat menyangkal telah melakukan tindakan tertentu.
- Kerahasiaan: proses menjaga agar informasi tetap tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
- Integritas: proses menjaga agar informasi tetap tidak diubah oleh pihak yang tidak berwenang.
- Ketersediaan: proses memastikan bahwa informasi dan sumber daya tersedia saat dibutuhkan.
Dokumen X.800 juga mendefinisikan berbagai mekanisme keamanan yang dapat digunakan untuk menyediakan layanan-layanan tersebut. Mekanisme-mekanisme tersebut meliputi:
- Kriptografi: proses menyembunyikan informasi dengan menggunakan kunci enkripsi.
- Autentikasi: proses memastikan identitas dan keaslian sebuah entitas.
- Pemeriksaan integritas: proses memeriksa apakah informasi telah diubah oleh pihak yang tidak berwenang.
- Kontrol akses: proses menentukan apakah sebuah entitas memiliki hak untuk mengakses sumber daya tertentu.
- Manajemen kunci: proses mengelola kunci enkripsi dan kunci autentikasi.
Dokumen X.800 merupakan dokumen penting yang digunakan sebagai dasar untuk pengembangan sistem komunikasi yang aman. Dokumen ini telah diadopsi oleh berbagai organisasi dan perusahaan di seluruh dunia.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing layanan keamanan yang didefinisikan dalam dokumen X.800:
- Otentikasi: Otentikasi adalah proses memastikan identitas dan keaslian sebuah entitas. Entitas tersebut dapat berupa pengguna, komputer, atau perangkat jaringan lainnya. Otentikasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Kata sandi
- Kartu pintar
- Biometrika
- Kontrol akses: Kontrol akses adalah proses menentukan apakah sebuah entitas memiliki hak untuk mengakses sumber daya tertentu. Sumber daya tersebut dapat berupa data, perangkat keras, perangkat lunak, atau layanan. Kontrol akses dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Aturan akses
- Peran
- Kebijakan
- Non-repudiasi: Non-repudiasi adalah proses memastikan bahwa sebuah entitas tidak dapat menyangkal telah melakukan tindakan tertentu. Tindakan tersebut dapat berupa pengiriman pesan, pembuatan dokumen, atau tindakan lainnya. Non-repudiasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Tanda tangan digital
- Stempel waktu
- Kerahasiaan: Kerahasiaan adalah proses menjaga agar informasi tetap tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Informasi tersebut dapat berupa data, pesan, atau komunikasi lainnya. Kerahasiaan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Enkripsi
- Anonymitas
- Integritas: Integritas adalah proses menjaga agar informasi tetap tidak diubah oleh pihak yang tidak berwenang. Informasi tersebut dapat berupa data, pesan, atau komunikasi lainnya. Integritas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Pemeriksaan integritas
- Tanda tangan digital
- Ketersediaan: Ketersediaan adalah proses memastikan bahwa informasi dan sumber daya tersedia saat dibutuhkan. Informasi dan sumber daya tersebut dapat berupa data, perangkat keras, perangkat lunak, atau layanan. Ketersediaan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
- Dukungan redundant
- Pemulihan bencana
Dokumen X.800 merupakan dokumen yang penting untuk dipahami oleh para profesional keamanan informasi. Dokumen ini memberikan kerangka kerja dan mekanisme untuk mengamankan sistem komunikasi.